Minggu, 31 Juli 2011

Inilah Mengapa Gonzales Main Bagus Vs Turkmenistan

NILAH.COM, Bandung - Mantan pemain dan pelatih Persib Risnandar Sundoro salut dengan tingginya rasa nasionalisme pemain naturalisasi asal Uruguay Cristian Gonzales saat membela tim nasional Indonesia.

Hal itu dibuktikan dengan dua gol ke gawang Turkmenistan pada leg kedua Pra Piala Dunia 2014 zona Asia. Motivasi tingginya sangat membantu Indonesia lolos ke fase grup, juga berimbas positif terhadap karirnya di Persib Bandung.

"Saya lihat, rasa nasionalisnya tinggi banget, sangat luar biasa. Namun sayang kenapa di Persib dia tidak seperti itu," ucap Risnandar saar dijumpai wartawan di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (29/7/2011).

Bersama timnas, Gonzales memang menjadi pemain yang paling menonjol. Menurut pelatih yang akrab disapa Kang Ris ini, karena Gonzales memiliki patner yang bagus. El Loco -julukan Gonzales- pun punya rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap timnas.

"Sebenarnya di Persib dia masih bisa seperti itu. Salah satu penyebab penurunan performa dia saat di Persib musim lalu, lantaran di Persib kelihatannya ada yang mau, ada yang tidak. Jadi kasian juga, padahal naluri mencetak gol dia sangat tinggi," bebernya

Kontrak tak Naik, Persib Siap Pertahankan Gonzales

NILAH.COM, Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar berharap nilai kontrak penyerang naturalisasi asal Uruguay Cristian Gonzales musim depan tidak naik.

Meski persoalan pemain akan diserahkan kepada pelatih baru, namun Umuh memberikan sedikit bocoran bahwa bomber andalan timnas Indonesia itu, memang berpeluang dipertahankan Maung Bandung. Hal tersebut menyusul aksi gemilangnya dengan merobek gawang Turkmenistan dua gol pada leg kedua Pra Piala Dunia 2011, Kamis (28/7/2011) lalu.

"Kalau Gonzales masih ada hati kepada Persib, tentu saja akan kita pertahankan. Asalkan tidak ada kenaikan nilai kontrak, karena kalau naik itu sudah tidak wajar," kata Umuh saat ditemui wartawan di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (29/7/2011).

Umuh pun meminta pihak Gonzales untuk mempertimbangkan jasa-jasa Persib selama ini kepadanya, jika berniat menaikan nilai kontraknya. Pasalnya, kilah Umuh, berkat Persib, nama penyerang berjuluk 'El Loco' itu makin melejit.

"Mereka (Gonzales dan agennya) juga harus berpikir namanya jadi bagus kan berkat Persib juga. Meski musim lalu dia tidak sesuai dengan harapan. Namun, kita tetap akan berusaha mempertahankannya, kalau permainan dia di Persib nanti sama seperti ditimnas, penuh dengan motivasi," tegasnya.

Gonzales adalah pemain dengan nilai kontrak termahal yang dimiliki Persib sejak tiga musim terkhir. Nilai kontrak pemain bernomor punggung 99 itu mencapai Rp1,1 miliar per musim. Sehingga wajar jika Umuh menyatakan keberatan jika pihak Gonzales menaikan nilai kontraknya musim depan.

Persib U-17 Juara, Ajat Bisa Jadi Asisten Pelatih

INILAH.COM, Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar mengaku siap mempromosikan Ajat Sudrajat yang sukses membawa Persib U-17 juara Piala Suratin tingkat Jabar 2011, menjadi asisten pelatih Persib musim depan.

Umuh mengaku bangga dengan keberhasilan yang diraih mantan bintang Persib era 1990-an itu. Di partai final, bibit-bibit muda Maung Bandung tersebut berhasil Persikab Kabupaten Bandung U-17 dengan skor 2-0 di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (29/7/2011).

"Ada harapan buat Ajat Jadi asisten pelatih Persib musim depan. Ajat kan dari dulu punya nama besar, dia juga ikut membesarkan nama Persib. Kenapa tidak, kita proyeksikan jadi asisten musim depan," kata Umuh usai menyaksikan laga final, Jumat (28/7/2011).

Sedangkan soal nasib asisten pelatih Robby Darwis dan pelatih kiper Anwar Sanusi, Umuh menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih baru Persib yang rencananya akan diumumkan padapertengahan Agustus nanti.

"Tergantung pelatih baru nanti, kalau dia (pelatih) masih mau mengunakan Robby atau Anwar, ya silakan saja. Yang pasti, manajemen akan menyerahkan sepenuhnya soal pemain dan asisten kepada pelatih terpilih nanti," pungkasnya

Ridwan dan Nasuha Layak Berbaju Persib Musim Depan

INILAH.COM, Bandung -
Mantan pemain dan pelatih Persib Risnandar Sundoro menilai dua pilar Timnas Indonesia, Muhamad Nasuha dan Muhamad Ridwan layak berbaju Persib Bandung pada Liga Super Indonesia (LS) 2011/2012 mendatang.
Mantan pemain terbaik nasional versi PSSI tahun 1973 ini setuju jika manajemen Maung Bandung merekrut kedua pemain tersebut. Sebab kualitas mumpuni yang dimiliki keduanya memang bagus dan patut diperhitungkan.

"Nasuha dan Ridwan masih layak ke Persib, saya setuju. Mudah-mudahan saja kalau mereka jadi direkrut Persib, tidak akan penurunan performa, seperti dialami pemain-pemain hebat lainnya," kata Risnandar saat ditemui wartawan di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (29/7/2011).

Risnandar mengakui, selama ini banyak pemain bagus yang penampilannya menurun setelah direkrut Persib. Hal tersebut karena manajemen Persib terlalu memanjakan pemain. Alhasil disiplin pemain kurang dan imbasnya adalah nama besar pelatih jadi tercoreng.

"Jadi siapapun pelatih Persib nanti harus mau meningkatkan disiplin. Dan manajemen pun tidak perlu memanjakan pemain. Serahkan sepenuhnya persoalan pemain kepada pelatih. Dan pelatih harus menjalin kesepakatan dengan pemain soal disiplin, saya yakin kedepan Persib akan berkembang," bebernya.

Sebelumnya, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar memuji penampilan M Nasuha dan M Ridwan yang bermain gemilang saat Timnas mengalahkan Turkmenistan 4-3 pada leg kedua Pra Pial Dunia 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan Jakarta, Kamis (28/7/2011).

Kedua pemain yang dikagumi Umuh itu berhasil menyumbangkan satu gol untuk Indonesia. M Nasuha melalui tendangan kerasnya dari luar kotak penalti pada babak pertama, dan M Ridwan pada menit ke-75 babak kedua.

"Selain Gonzales yang bermain bagus, Nasuha dan Ridwan pun sama-sama menunjukan permainan yang bagus, bahkan mereka bisa mencetak gol.Saya senang dengan permainan kedua pemain itu," kata Umuh kepada INILAH.COM, Jumat (29/7/2011)

Selangkah Lagi Rahmad Darmawan Resmi Latih Persib?

*INILAH.COM, Bandung - Teka-teki siapa pelatih Persib musim depan makin terkuak. Meski belum ada pengumuman resmi, Persib sepertinya bakal meminang Rahmad Darmawan (RD).

Manajer Persib Umuh Muchtar sendiri yakin pelatih yang baru mengakhiri masa kontraknya bersama Persija Jakarta pada awal Agustus mendatang itu pasti ke Persib.

Menurut Umuh, saat ini RD memang tengah fokus bersama timnas yang akan berlaga melawan Turkmenistan pada laga pertama babak pertama kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia, 24 Juli mendatang.

Begitupun soal kegelisahan RD yang masih menunggu keputusan PSSI terkait kontraknya sebagai asisten pelatih timnas Indonesia senior dan pelatih kepala timnas U-23 yang diproyeksikan untuk SEA Games 2011.

Baru-baru ini RD mengaku belum memperoleh kepastian tegas dan resmi dari PSSI terkait status kontraknya. “Saya belum bisa pastikan apakah dengan status saya sekarang sebagai staf pelatih di timnas memungkinkan saya untuk melatih di klub atau tidak,” ucap RD beberapa waktu lalu.

PSSI memang belum memastikan berapa lama RD akan dikontrak sebagai asisten pelatih timnas. Menurut RD, hal itu dimungkinkan karena kondisi PSSI saat ini masih dalam proses peralihan dari pengurus lama ke pengurus baru di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin.

RD mengatakan, butuh kepastian durasi kontrak dari PSSI. Sebab jika hanya dikontrak sampai SEA Games 2011 selesai, ia harus segera menentukan karier kepelatihannya. "Saya tentu tidak ingin menganggur, karena itu, kepastian soal durasi kontrak di timnas cukup saya perlukan,” cetus RD.

Namun, baru-baru ini INILAH.COM mendapat pengakuan dari Umuh soal kesepakatan kontrak yang telah dijalankan dengan pelatih baru itu. Dari 11 kandidat pelatih yang melamar ke Persib, kata Umuh, manajemen sudah memilih salah satunya.

Disinggung soal kemungkinan yang dipilih itu adalah RD, dia tidak menampiknya. Menurut Umuh, pihaknya sudah menjalin kesepakatan nilai kontrak tersebut. Saat ini, lanjut Umuh, pelatih baru itu tinggal membubuhkan tandatangannya saja sebagai kepastian resmi dikontrak Persib.

""Saat ini saya masih belum bisa menyebutkan nama pelatih itu, silakan di luaran sana berspekulasi, mau RD (Rahmad Darmawan) atau Daniel Roekito. Yang pasti pelatih baru itu akan membawa asistennya sendiri, dan itu sudah dipastikan," kata Umuh, kepada INILAH.COM, Selasa (19/7/2011).

Saat disinggung kembali nama RD yang saat ini tengah menunggu keputusan dari PSSI soal kontrak kerjanya bersama timnas, Umuh mengatakan, RD sudah dipastikan bisa melatih klub, meski saat ini dia sibuk bersama timnas.

"Saya dengar RD itu hanya akan dipakai timnas hingga September saja. Setelah itu dia diperbolehkan untuk menangani klub Liga Super. Untuk Persib tunggu saja, pekan depan pasti akan kita umumkan," ungkap Umuh.

Dengan begitu, semua spekulasi yang tengah mengalir di beberapa media lokal maupun nasional soal masa depan RD selanjutnya terjawab sudah. Pelatih yang pernah membawa Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC meraih gelar juara LSI masih berpeluang melatih klub LSI, termasuk Persib.

Patut disimak, siapa dari 11 calon pelatih Persib yang akan terpilih dan diumumkan pekan depan itu. Raja Isa, Steve Darby, Alfred Riedl, Misha Radovic, Robert Rene Albert, Daniel Roekito, Herry Kiswanto, atau Rahmad Darmawan*

Menunggu Kiprah Daniel di Persib Musim Depan

INILAH.COM, Bandung - Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito sudah menyerahkan hasil laporannya kepada manajemen Persib yang diterima langsung Wakil Manajer Persib Dedi Firmansyah, Senin (4/7/2011).

Laporan itu pun akan segera dikaji sepulangnya sang manajer Umuh Muchtar dari ibadah umrah pada 7 Juli nanti.

Dalam laporan hasil evaluasi kinerja tim sepanjang musim Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 itu, Daniel mencatat hanya tiga pemain Maung Bandung yang punya nilai 7,5 sepanjang musim lalu.

Total sebanyak 25 pemain telah dinilai oleh tim yang juga berisi asisten pelatih Robby Darwis dan pelatih kiper Anwar Sanusi. Daniel Roekito sendiri menyebutkan bahwa rata-rata nilai rapor pemain memiliki nilai antara 6-6,5 dan 7-7,5. Dalam rapor itu juga terdapat pemain muda yang mampu menyamai torehan nilai pemain senior.

"Rata-rata nilai pemain diangka 6,75, dan paling besar hanya 7,5. Kenapa saya tidak berikan nilai 9 atau 10? Kalau mereka mainnya sekelas pemain dunia pasti nilainya akana ada yang mencapi 9. Dan saya juga tidak bisa menyebutkan siapa pemain yang nilai 7,5 itu," terang Daniel kepada wartawan, Senin (4/7/2011).

Yang jelas, tambah mantan pelatih Persiba Balikpapan ini, dia memberikan menilai kepada pemainnya dari sisi teknik, taktik, fisik, dan mental serta beberapa aspek lainnya seperti kedisipinan dan koordinasi.

Daniel juga enggan membocorkan berapa persen pemain yang layak dipertahankan karena nilai rapor yang diberikannya bukan jaminan untuk mempertahankan seorang pemain. Hal itu tergantung pada selera pelatih yang akan ditunjuk manajemen musim depan.

"Kalau penilaian saya seperti itu, tapi bukan jaminan musim depan dipertahankan walaupun nilainya besar. Selera pelatih kan beda-beda. Nilai ini mungkin hanya jadi acuan saja," pungkas Daniel.

Lebih lanjut, Daniel pun mengatakan banyak kesan bagi dirinya selama menukangi Maung Bandung. Dia mengatakan, selama ini dirinya paling menyukai tantangan, namun saat melatih Persib, terlampau banyak tantangannya.

“Saya memang suka tantangan. Saya senang setengah musim di sini. Banyak
tantangannya. Kalau di Persib ini, sudah naik, bisa tersendat lagi. Itu tantangan tersendiri. Ada seninya juga buat saya. Kalau bicara hasil, ini hasil saya,” kata pelatih yang sudah malang melintang selama 20 tahun ini.

Persib akhirnya finis di posisi 7 klasemen akhir LSI 2010/2011, setelah mengalami serangkaian masalah di awal musim yang membuat perjalanannya naik turun. Daniel Roekito lalu didatangkan manajemen Persib pada Desember 2010 menggantikan Jovo Cuckovic yang dinilai mempunyai kelemahan berkomunikasi dengan tim.

Saat akhir kompetisi, kepada media, Daniel mengakui kegagalannya karena tidak bisa mengangkat prestasi Persib sampai ke lima besar yang ditargetkan manajemen. Namun di lain sisi, dia merasakan ada peningkatan signifikan dalam beberapa hal, setidaknya sampai menjelang kompetisi usai.

Membangun sebuah tim juara itu, sambung Daniel, tidak bisa langsung jadi, tapi harus melalui sebuah proses panjang. Dan selama ini yang salah di sepak bola Indonesia itu adalah percaya akan hasil instan. Hal ini juga berlaku buat tim nasional.

“Di Indonesia ini kelemahannya mau hasil instan. Padahal untuk menjadi juara itu butuh proses. Barcelona saja mau juara ada prosesnya. Kita tidak bisa menuruti emosi untuk langsung juara,” tegas Daniel.

Saat disinggung apakah dirinya masih berharap menahkodai Maung Bandung musim depan atau sudah mendapat tawaran dari klub lain, pelatih yang khas mengunakan kaca mata hitam ini pun langsung menjawabnya dengan senyuman.

"Soal itu nanti sajalah. Saya tidak mau bicara soal itu. Yang pasti untuk saat ini saya sudah menyerahkan laporan saya kepada manajemen,” hindarnya dengan tetap mengumbar senyuman kepada wartawan.

Sementara itu, wakil manajer Persib Dedi Firmansyah mengatakan dirinya sudah menerima laporan dari Daniel. Namun laporan tersebut baru akan dikaji setelah Umuh Muchtar pulang dari ibadah umroh, 7 Juli nanti.

"Laporan sudah saya terima, nanti akan dikaji setelah pa Umuh pulang dari Umroh. Soal lainnya yaitu penentuan siapa pelatih dan pemain musim depan, baru akan dibicarakan seusai kongres PSSI pada 9 Juli nanti bersama direksi PT PBB," jelasnya.[